Kota Guangzhou terletak di China bagian selatan, dekat dengan pusat wisata Hongkong dan Macau. Kota ini ramai oleh turis mancanegara sehingga banyak pengusaha China yang memanfaatkannya untuk memasarkan produknya di Guangzhou.
Canton Fair merupakan event yang terkenal di Guangzhou, biasanya diadakan secara rutin 2 kali dalam setahun, yaitu pada bulan April, dan Oktober. | Pusat grosir di Guangzhou
Baca juga: 5 Destinasi Wisata Belanja Murah di Hongkong
Selain itu, banyak juga pasar yang buka di setiap harinya dengan menawarkan produk-produk yang berorientasi untuk para turis seperti fashion, tas, dompet, dan sebagainya.
Sedangkan Kota Yiwu terletak jauh di utara Guangzhou, sekitar 1000 km jaraknya. Bila ditempuh dengan pesawat domestik, sekitar 2 jam lamanya perjalanan.
Kota Yiwu dekat dengan Shanghai, sekitar 3 jam berkendara dengan mobil. Meski bukan kota besar dan belum memiliki Bandara Internasional, pemerintah China memang memfokuskan Yiwu sebagai Pusat Perdagangan Internasional.
Baca juga: Yiwu Market – Pusat Belanja Grosir Terbesar dan Terlengkap di China
Di kota ini, pemerintah China membangun kawasan perdagangan yang bernama International Trade City. Sebuah Mega Market yang sangat besar dan buka setiap hari.
Sekarang ini terdapat 5 distrik yang sangat besar, bahkan dalam 1 distrik saja waktu kita tidak akan cukup untuk menjelajahi setiap toko dalam satu hari.
Barang-barang yang dijual pun lebih banyak dan lengkap dibandingkan Guangzhou. International Trade City Yiwu menyediakan berbagai macam produk mulai dari mainan, peralatan elektronik, alat pertukangan, peralatan wanita, fashion, dan banyak lagi. Bahkan, bila di Indonesia Anda menemukan suatu barang yang bertuliskan “Made in China”, maka Anda akan temukan juga di Yiwu.
Namun, apa saja perbedaan antara Guangzhou dengan Yiwu? Tempat mana yang sebaiknya dijadikan pilihan untuk belanja grosir? Berikut ini kami akan bagikan perbedaan Canton Fair di Kota Guangzhou dengan International Trade City di Kota Yiwu (Yiwu Market), antara lain:
1. Canton Fair sudah ada sejak tahun 1957, sedangkan Yiwu Market baru diresmikan pada tahun 2002 dan terakhir diresmikan yaitu Distrik 5 pada tahun 2012.
2. Canton Fair hanya diselenggarakan 2 kali dalam setahun, yaitu pada Bulan April dan Oktober. Sedangkan Yiwu Market buka setiap hari, sepanjang tahun. Yiwu Market hanya tutup selama 2 minggu saat liburan Imlek (Tahun Baru China).
3. Pedagang di Canton Fair lebih banyak Pabrik Besar dan Perusahaan Besar. Sedangkan Yiwu Market tidak hanya pabrik besar saja, tapi juga ada Pabrik Kecil dan distributor.
4. Di Canton Fair biasanya menetapkan minimum order hingga jumlah puluhan ribu, bahkan hitungan container untuk 1 jenis barang. Oleh karena itu, tidak sedikit pedagang dari Indonesia yang pulang dengan tangan kosong karena jumlah minimum order yang tidak masuk akal saat berkunjung di Canton Fair. Sedangkan Yiwu Market kita masih bisa belanja meski hanya beberapa lusin atau beberapa ratus pcs untuk 1 jenis barang.
5. Canton Fair cocok untuk Anda yang sudah memiliki izin impor sendiri atau sudah mempunyai container sendiri karena sistem yang dipakai adalah sistem importir langsung (FOB). Sedangkan di Yiwu Market, meski Anda tidak memiliki izin impor sendiri masih dapat berbelanja dengan menggunakan jasa ekspedisi yang akan mengurus pengiriman door-to-door sampai ke Jakarta. Dalam proses ini, sebaiknya Anda hati-hati dalam memilih jasa ekspedisi, karena proses bea-cukai Indonesia terkenal sangat ketat.
6. Tidak ada monopoli Pengusaha Besar di Yiwu Market, harga bersaing sehingga bisa jadi harga di Yiwu Market lebih murah dibandingkan Canton Fair.
7. Dibandingkan Canton Fair, Yiwu Market memiliki jumlah toko dan supplier serta jenis barang yang lebih banyak. Kita dapat mencari pembanding dengan mudah dan mendapatkan barang dengan harga maupun kualitas terbaik.
8. Dari tahun ke tahun, data statistik menyebutkan semakin banyak pembeli internasional yang beralih dari Canton Fair ke Yiwu Market.
Sebelum mulai berbelanja di kedua Pusat Grosir China tersebut, ada baiknya mencari informasi yang lengkap untuk menghindari segala kebingungan bahasa dan kerumitan proses pengiriman barang Anda ke Indonesia. Tentu amat disayangkan bila sudah jauh-jauh ke China tapi pulang dengan tangan kosong tanpa hasil.
